Cengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan yang tumbuh subur di Desa Santong, Lombok Utara. Berada di kawasan pegunungan dengan ketinggian dan iklim yang sejuk, desa ini memiliki tanah yang subur dan cocok untuk budidaya cengkeh. Pohon-pohon cengkeh tumbuh rindang di kebun rakyat maupun di pekarangan rumah warga, menyatu dengan kebun campuran lain seperti kopi, kakao, dan vanili. Keberadaan cengkeh tidak hanya memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi bagian penting dari lanskap hijau Desa Santong yang asri.
Bagi masyarakat, cengkeh memiliki peran strategis dalam menopang perekonomian keluarga. Saat musim panen tiba, aroma khas bunga cengkeh yang dikeringkan semerbak tercium di sepanjang jalan desa. Hampir setiap rumah terlihat sibuk dengan kegiatan menjemur cengkeh di halaman, di atas tikar pandan, atau para-para bambu. Proses ini bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi juga tradisi turun-temurun yang mengajarkan nilai kebersamaan. Hasil panen kemudian dijual ke pasar lokal hingga ke pengepul besar yang mendistribusikannya ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan untuk kebutuhan industri rokok kretek, farmasi, dan minyak atsiri.
Selain nilai ekonominya, cengkeh di Santong juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Akar pohon cengkeh yang kuat membantu menahan erosi tanah di lereng-lereng perbukitan, sementara kanopinya memberikan keteduhan sekaligus melindungi tanah dari hujan deras. Kombinasi kebun cengkeh dengan tanaman lain menciptakan ekosistem agroforestri yang kaya keanekaragaman hayati, mendukung keberlangsungan flora dan fauna lokal. Banyak petani yang sengaja menanam cengkeh bersandingan dengan pohon keras maupun tanaman semusim, sehingga menghasilkan manfaat ganda: pangan, hasil perkebunan, dan lingkungan yang lebih sejuk.
Potensi cengkeh Desa Santong juga bisa dikembangkan lebih jauh melalui inovasi produk turunan. Selain dijual dalam bentuk kering, cengkeh dapat diolah menjadi minyak cengkeh yang bernilai tinggi, digunakan dalam obat-obatan herbal, produk kesehatan, hingga aroma terapi. Hal ini membuka peluang usaha baru, terutama bagi generasi muda desa yang mulai tertarik mengembangkan wirausaha berbasis hasil kebun. Dengan dukungan pelatihan, teknologi sederhana, dan akses pasar, Desa Santong berpeluang menjadikan cengkeh sebagai ikon produk unggulan yang bukan hanya bernilai lokal, tetapi juga berdaya saing nasional maupun internasional.
Lebih dari sekadar tanaman perkebunan, cengkeh adalah identitas dan warisan Desa Santong. Ia menyimpan cerita tentang kerja keras petani, tradisi yang diwariskan turun-temurun, serta harapan untuk masa depan ekonomi desa yang lebih baik. Di tengah geliat pariwisata air terjun dan potensi kopi yang mendunia, cengkeh hadir melengkapi wajah Santong sebagai desa yang kaya sumber daya, alami, dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar