Desa Santong yang berada di kaki pegunungan Lombok Utara dikenal sebagai rumah bagi deretan air terjun, atau yang oleh masyarakat setempat disebut tiu. Keindahan lanskapnya hadir dari perpaduan hutan adat, kebun rakyat, dan aliran sungai jernih yang menuruni tebing batu, lalu bermuara menjadi kolam alami berwarna toska. Pemandangan ini menjadikan Santong sebagai salah satu kawasan dengan potensi wisata alam terbaik di Lombok Utara.
Di kawasan ini, pengunjung bisa menemukan puluhan air terjun dengan karakter yang beragam. Ada air terjun kembar yang jatuh berdampingan, ada pula yang menjuntai tinggi dari dinding tebing. Beberapa membentuk tingkatan palung alami yang mempesona, sementara yang lain menghadirkan kabut tipis yang menari di antara pepohonan. Bagi pencinta petualangan, jalur menuju air terjun juga menawarkan sensasi tersendiri: trekking melewati jembatan kayu sederhana, akar-akar pohon besar, hingga bebatuan licin yang menantang adrenalin.
Tak hanya keindahan alamnya, jalur menuju air terjun Santong juga dikelilingi aneka flora pegunungan. Anggrek liar dengan berbagai warna tumbuh alami di sepanjang jalur, menjadi penanda kekayaan keanekaragaman hayati wilayah ini. Suasana sejuk dan hijau memberi pengalaman berbeda bagi wisatawan, baik yang datang untuk sekadar menikmati suasana maupun yang ingin menjelajah lebih jauh.
Selain menjadi destinasi wisata minat khusus, keberadaan air terjun juga memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat sekitar. Sumber air dari kawasan ini digunakan untuk air bersih, irigasi lahan pertanian, hingga mendukung aktivitas ekonomi lokal. Banyak warga yang bekerja sebagai pemandu wisata, membuka kuliner rumahan, atau menjual hasil kebun seperti kopi, kakao, cengkeh, vanili, serta produk hutan non-kayu. Dengan begitu, keberadaan air terjun tidak hanya memperkaya pariwisata tetapi juga menghidupi masyarakat Santong.
Dengan modal bentang alam yang kuat, keramahan warga, serta akses yang kini semakin mudah, Desa Santong layak disebut sebagai gerbang eksplorasi air terjun Lombok Utara yang autentik, tenang, dan berkelanjutan.
Air Terjun Unggulan
Tiu Teja (Air Terjun Kembar)
Tiu Sekeper (Menjulang Tinggi)
Tiu Batu Kolam (Kolam Toska)
Tiu Prabu (Rencana Camping Ground)
Sekitarnya potensial untuk kemah alam. Pagi hari sering berkabut dengan suara air jatuh yang menenangkan. Cek izin lokasi kemah pada perangkat desa/pokdarwis. Periksa prakiraan cuaca; kabut & hujan bisa menurunkan visibilitas. Gunakan kompor lapangan, hindari api unggun liar. Konsep low-impact camping sangat dianjurkan.
Air Terjun Menanga (Tersembunyi)
Lainnya: Tiu Goa Walet, Tiu Sampurarung, Lembah Galuh, dll.
Masih banyak titik air terjun dan lembah yang bisa dijelajahi. Beberapa belum dinamai resmi. Dokumentasikan dengan bijak, hormati adat, dan ikuti arahan pemandu setempat. Jaga kerahasiaan titik rentan jika diminta warga. Utamakan keselamatan di area bebatuan licin. Kontribusi pada ekonomi lokal: sewa pemandu, beli kuliner warga.
Waktu Terbaik
Musim kemarau untuk trek yang lebih aman & air jernih kebiruan. Musim hujan debit lebih besar namun jalur licin—utamakan keselamatan.
Perlengkapan
- Sepatu trail/ sandal gunung bertapak kasar.
- Jas hujan ringan, dry bag, botol minum isi ulang.
- P3K mini, makanan ringan, kamera, baterai cadangan.
Etika & Keselamatan
- Gunakan pemandu lokal untuk rute yang belum jelas.
- Jangan berenang saat arus deras/banjir bandang.
- Bawa kembali semua sampah; hormati adat & hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar